Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Blackberry LG Mobile Nokia Samsung Sony Ericsson
Klasemen L.Italia Klasemen L.Inggris Jadwal Liga Italia Jadwal Liga Inggris
Resto Enak di Jakarta Resto Romantis di Jkt Hokben Delivery Bakmi GM Delivery PHD - Pizza Hut
24 April 2010 | 04.54 | 0 Comments

Gereja Mau Dijadikan Masjid

Banyaknya gereja yang sepi pengunjung membuat pejabat Antwerpen, Belgia mengusulkan mengalih-fungsikan menjadi masjid. Tapi masyarakat heboh

Hidayatullah.com—Heboh terhaji di Belgia. Tepatnya di Antwerpen. Sebagian masyarakat melakukan protes terhadap rencana usulan mengubah gereja-gereja yang jarang dipakai menjadi masjid.

Seorang pejabat senior kota Antwerpen menilai terlalu banyak gereja yang kurang pengunjung, sehingga ia mengusulkan untuk mengubahnya menjadi masjid supaya bisa dimanfaatkan oleh umat Islam.

Philip Heylen, wakil walikota itu, ingin 'mendobrak tabu' tentang masa depan gereja-gereja di kota itu yang parokinya sudah semakin tua dan berkurang jumlahnya.

“Masalah ini makin mencuat ke permukaan tapi masih mustahil untuk didebatkan, “kata Philip Heylen seraya mengangkat bahu.

"Saya kira selalu lebih baik menggunakan gereja-gereja itu sebagai tempat yang bernilai spiritual, karena itulah tujuan gereja itu dulu dibangun. Tapi muncul pertanyaan lagi: Adakah minat agama lain untuk menggunakannya? Jadi, kami bertanggungjawab dalam hal ini. Ada masyarakat Islam yang mengatakan mereka berminat. Karena sekarang banyak masjid di Antwerpen yang terbuat dari bekas bengkel kecil dan rumah kecil. Ini akan bermanfaat," lanjut Philip Heylen.

Sayangnya, usulan Philip tak mudah dilakukan. Kalangan Kristen protes usulan ini. Uskup Antwerpen mengatakan, masalah ada di tangannya dan ia jengkel karena tidak diajak musyawarah.

Sementara itu kalangan pastor di Antwerpen berpendapat, gereja mereka memegang peranan penting meskipun kurang banyak menarik umat. "Ini tidak masuk akal," kata Pater Jan yang mengelola gereja Sint-Willibrordus, sebuah bangunan neo Gothic di tengah perkampungan migran. Ia mengakui memang ruang gerejanya 'jauh lebih kosong ketimbang lima puluh tahun lalu' tapi ia menampik tuduhan yang mengatakan jumlah pengunjung gereja lama kelamaan akan habis.

"Gereja memang hanya dikunjungi orang tua, tapi juga makin banyak orang muda mendatangi gereja. Banyak umat Kristen negara lain suka berkunjung ke gereja. Mereka antara lain dari Polandia, Sri Lanka dan orang-orang dari negara lain di seluruh dunia yang juga bergabung dan berpartisipasi dengan jemaat kami. Dan kemungkinan baru untuk bekerja dengan orang muda. Memang gereja sekarang berbeda dengan gereja sekitar 50 tahun lalu, yang dikunjungi secara massal. Tidak usah juga begitu. Tapi gereja sekarang tetap penting, karena bekerjasama dengat jemaatnya berbakti kepada masyarakat," begitu alasan Pater Jan.

Sebagian berpendapat lain. Seorang warga yang tinggal di seberang gereja berkata, dibanding dijadikan masjid, dia justru memilih sebagai tempat olah raga. "Tidak banyak tempat untuk berolah raga. Mereka bisa mengubahnya menjadi tempat olah raga. Kalau masjid, sudah terlalu banyak masjid. Tidak perlu dibangun masjid baru lagi," ujarnya.

Di kota Antwerp sendiri sampai detik ini sudah ada sekitar 36 buah masjid. Hanya saja bangunan-bangunannya sudah tua dan sudah sangat sempit. [rnwl/cha/www.hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar